Halaman

Jumat, 02 Agustus 2013

Cinta dan Sang Waktu

Cinta... 1 kata ini tak pernah jauh dariku hingga suatu ketika Tuhan meminta cintaku. Ia meminta bukan hanya sekedar cintaku, namun juga hatiku.
Aku pernah jatuh cinta, jatuh cinta pada orang yang salah... salah bagaimana? Aku mencintai seseorang yang mencintai orang lain... Jangan tanyakan rasanya seperti apa, karena rasanya lebih sakit daripada memeluk kaktus.... Mencintainya membuatku benar-benar gila.
Sudah sekian kali aku jatuh cinta dan pacaran, tapi tak pernah aku seperti ini. Aku pernah pacaran hampir 2 tahun dengan seorang cowo yang aku bisa menyadari dan merasakan betapa ia mencintaiku, tapi entah kenapa hati ini rela melepasnya. Setelah itu aku juga sempat in a relationship dengan seorang cowo yang bisa dibilang cukup memenuhi kriteria pacar yang baik, tapi ga tau juga mengapa aku belum merasa yakin dengannya.
Di suatu hari, aku menemukan sepotong kecil mozaik kehidupanku di suatu lembaga pendidikan. Bergaul dengan sekian banyak teman dari latar belakang kehidupan yang berbeda. Dalam perbedaan itu, aku bertemu seseorang yang juga berbeda. Dengan tak sengaja "waktu" memperkenalkan kami. Begitu banyak cerita yang di tuliskan oleh sang waktu saat bersamanya. Dan semua cerita itu membuatku merasa nyaman dan bahagia. Namun, seperti cerita dongeng yang tak selamanya happy ending, cerita ku mengalami hal yang sama. Waktu, mengajariku arti perbedaan. Waktu juga mengajariku belajar mencintai perbedaan. Aku mencintai orang yang berbeda. Beda seperti apa? Ya beda lawan jenis lah...(hehehehe, sedikit ngaco ya gpp lha :)
Aku mencintai orang yang tak seharusnya ku cintai.
Kini, aku melepaskannya... Saat sang waktu "mencuri" dia dariku. Sakit...?? Masih lebih sakit daripada memeluk kaktus. Nangis?? Ya,,, aku menangis. Tapi aku bukan menangisi dia apalagi menangisi diriku sendiri.
Aku menangis karena aku sempat "menyalahkan si waktu"
Aku tau, ketika aku masuk ke suatu lembaga kependidikan yang harus aku lakukan adalah belajar. Bukan malah menyia-nyiakan waktu ku untuk mencintai orang yang salah.
Terakhir kutemukan diriku "berurusan pribadi dengan Tuhan".
Ia meminta cintaku bahkan hatiku. Ia memintanya dan berjanji mengembalikannya ketika waktunya aku sudah siap untuk dicintai dan mencintai.
Menjalin cinta dengan seseorang yang tepat...


Bandungan, August 2, 2013.
HMS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar