Hari ini aku dengan setengah terpaksa membeli sticker dari salah satu mahasiswa di kampusku, katanya sih buat cari dana di event fakultasnya mereka. Pasalnya, aku ga terlalu suka dengan kata-kata di sticker itu. Tapi ada satu sticker, yang aku tak punya alasan untuk tidak menyukainya. Kata-katanya seperti ini "Proud to be Indonesia", ya meskipun tulisan yang benar seharusnya adalah "Proud to be Indonesian". Tapi ya whatever lah, aku tetap bangga menjadi orang Indonesia, biar bagaimanapun keadaan negara ini.
Indonesia sebagai negara demokrasi, dalam waktu dekat ini akan mengadakan pesta besar, Pesta Rakyat. Pemilihan Legislatif pada 9 April 2014dan di ikuti dengan pemilihan Presiden pada 9 Juli 2014. Spanduk dan baliho dari setiap calon dimana-mana. Wajah-wajah mereka terpampang juga di kalender, kaos, jam dinding, de el el. Ada begitu banyak atribut yang "berserakan" di seantro Tanah Air ini menjelang pesta besar itu. Kampanye dari setiap calon parpol juga berkumandang di tengah-tengah hiruk pikuknya kegiatan masyarakat. Jejaring sosial pun dipenuhi dengan grup-grup pendukung setiap calon. Argghhh,, seperti inikah persiapan menjelang pesta demokrasi itu??
Sebagai warga Indonesia yang baik, tentunya saya juga berhak mendukung calon yang saya anggap bermutu. Maka dari itu, saya bergabung di forum pendukung salah satu calon presiden melalui jejaring sosial. Awalnya saya tidak terlalu ngeh untuk membaca kiriman-kiriman dari setiap pendukung. Tapi beberapa hari belakangan ini, ada beberapa kiriman-kiriman yang berisikan komentar-komentar miring mengenai calon presiden yang saya dukung tersebut. Memang, hak setiap orang untuk mendukung atau tidak, tapi ini sudah berlebihan menurut saya. Berlebihan seperti apa? Masa nama-nama yang saru (tidak sopan) pada bermunculan di komentar? Ada banyak akun-akun dengan identitas palsu malah memprovokasi calon-calon presiden kita. Kalau tidak suka ya jangan di pilih, gitu aja kok repot!
Saya baru saja membuka laman group calon yang saya dukung, dan saya menemukan terlalu banyak komentar yang tidak membangun. Yang paling memprihatinkan menurut saya adalah, perdebatan para pendukung dan si pengguna akun palsu yang membawa nama suku-suku di Indonesia, dan memojokkan salah satu suku besar di Indonesia. Lama-lama bisa jadi perang suku ini. Ngga jadi pemilu entar..
Panas memang hari-hari terakhir menjelang Pesta Demokrasi kali ini. Tapi bagaimana pun, tetap pilih orang yang menurut anda bisa bertanggung jawab memimpin negara ini ke arah yang lebih baik. Jangan terbuai dengan money politic, ya meskipun kita sendiri sadar, terlalu banyak calon pemimpin kita yang menggunakan politik ini. Tidak adil memang, jika yang menang kali ini adalah mereka yang tidak bersih. Tapi bukankah lebih baik hidup di bawah ketidakadilan, daripada berbuat ketidakadilan?
Sahabat bloggers, mari wujudkan pemilu 2014 yang JUJUR dan BERSIH !!!
Semarang, 28 Maret 2014
Hanna
Sebagai warga Indonesia yang baik, tentunya saya juga berhak mendukung calon yang saya anggap bermutu. Maka dari itu, saya bergabung di forum pendukung salah satu calon presiden melalui jejaring sosial. Awalnya saya tidak terlalu ngeh untuk membaca kiriman-kiriman dari setiap pendukung. Tapi beberapa hari belakangan ini, ada beberapa kiriman-kiriman yang berisikan komentar-komentar miring mengenai calon presiden yang saya dukung tersebut. Memang, hak setiap orang untuk mendukung atau tidak, tapi ini sudah berlebihan menurut saya. Berlebihan seperti apa? Masa nama-nama yang saru (tidak sopan) pada bermunculan di komentar? Ada banyak akun-akun dengan identitas palsu malah memprovokasi calon-calon presiden kita. Kalau tidak suka ya jangan di pilih, gitu aja kok repot!
Saya baru saja membuka laman group calon yang saya dukung, dan saya menemukan terlalu banyak komentar yang tidak membangun. Yang paling memprihatinkan menurut saya adalah, perdebatan para pendukung dan si pengguna akun palsu yang membawa nama suku-suku di Indonesia, dan memojokkan salah satu suku besar di Indonesia. Lama-lama bisa jadi perang suku ini. Ngga jadi pemilu entar..
Panas memang hari-hari terakhir menjelang Pesta Demokrasi kali ini. Tapi bagaimana pun, tetap pilih orang yang menurut anda bisa bertanggung jawab memimpin negara ini ke arah yang lebih baik. Jangan terbuai dengan money politic, ya meskipun kita sendiri sadar, terlalu banyak calon pemimpin kita yang menggunakan politik ini. Tidak adil memang, jika yang menang kali ini adalah mereka yang tidak bersih. Tapi bukankah lebih baik hidup di bawah ketidakadilan, daripada berbuat ketidakadilan?
Sahabat bloggers, mari wujudkan pemilu 2014 yang JUJUR dan BERSIH !!!
Semarang, 28 Maret 2014
Hanna