Halaman

Sabtu, 10 Oktober 2015

Untukmu...

Teruntukmu, yang sesekali masih berkunjung di mimpi...
Yang sesekali masih mengembara di alam bawah sadarku..
Yang sesekali juga masih asik menari-nari di lamunanku..
Sesekali, masih terngiang juga kata-kata manis yang dulu terucap dari bibirmu
Ahhh.. kalau ku ingat itu...
Sesekali, terfikir untuk mengulang kembali cerita yang dulu ( mungkin lagi ngawur)
Iya, sesekali itu masih terjadi...
Bukannya sedang menggalau, bukan...
Bahkan tidak sama sekali...
Hanya saja ingin menulis yang terbersit di benak...
Mencoba membiarkannya keluar, mungkin ia akan bebas mengembara setelah ini...
Dan hal-hal yang "sesekali" masih terjadi itu tak menghampiri lagi..

Untukmu, v a_ _
Terimakasih..
Sejauh ini aku baik-baik saja..
_ _ r o

Selasa, 15 September 2015

Destinasi Wisata yang Wajib Kamu Sambangi di Semarang

Banyak sebutan untuk Semarang, ada yang bilang Kota Lumpia, Kota sejarah bahkan Kota ATLAS, "Aman, Tertib, Lancar dan Asri". Tak bisa di pungkiri emang, selain kaya dengan sejarah, kota ini emang aman,lalu lintasnya tertib dan lancar, serta taman kota yang menjamur membuat kota ini tetap terlihat asri. Yuk, intip beberapa destinasi wisata di kota ini...

1. Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang

Belum ke Semarang namanya kalau belum ke Simpang Lima, ikonnya kota Semarang.Tempat yang merupakan alun-alun kota ini biasanya ramai saat malam hari. Kamu bisa berkeliling dengan sepeda hias saat dan di sekeliling lapangan kamu di suguhi kuliner Semarangan.
Simpang Lima Berlokasi di  persimpangan Jl. Pandanaran di sebelah barat, Jl. A. Yani di sebelah timur, Jl. Gajahmada dan Jl. Pahlawan di sebelah timur, sementara disebelah timur laut ada Jl.KH. Ahmad Dahlan.Kemudahan akses serta banyaknya hotel dan tempat kuliner di kawasan tersebut membuat Simpanglima menjadi tempat wisata serta jantung kota atau pusat keramaian di kota Semarang.


2. Jangan Lupa Telusuri tiap Lorong demi Lorong di Lawang Sewu




Semarang - Lawang Sewu merupakan sebuah bangunan kuno peninggalan jaman belanda yang dibangun pada 1904. Semula gedung ini untuk kantor pusat perusahaan kereta api (trem) penjajah Belanda atau Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij (NIS). Gedung tiga lantai bergaya art deco (1850-1940) ini karya arsitek Belanda ternama, Prof Jacob F Klinkhamer dan BJ Queendag. Lawang Sewu terletak di sisi timur Tugu Muda Semarang, atau di sudut jalan Pandanaran dan jalan Pemuda. Disebut Lawang Sewu (Seribu Pintu), ini dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu.

3. Berkunjung ke Gereja Blenduk di Kota Lama, membuatmu berasa sedang berkunjung ke Belanda



Gereja Blenduk ini berlokasi di kawasan Kota Lama Semarang, sering di kenal dengan sebutan The Little Netherland. Berdiri di antara sekian banyak bangunan ala Belanda, Gereja Blenduk ini masih berdiri kokoh serta terawat dan terjaga apik, bahkan sampai saat ini masih di gunakan secara aktif sebagai rumah ibadah.
Gereja Blenduk sudah berganti rupa beberapa kali. Mula-mula Gereja di bangun pada tahun 1753, berbentuk rumah panggung Jawa, dengan atap yang sesuai dengan arsitektur Jawa. Hal ini dapat dilihat pada peta kota Semarang tahun 1756 yang menunjukkan konfigurasi massa yang berbeda dari sekarang. Pada tahun 1787 rumah panggung ini dirombak total.  Tujuh tahun berikutnya diadakan kembali perubahan. Pada tahun 1894, gedung ini dibangun kembali oleh H.P.A. de Wilde dan W.Westmas dengan bentuk seperti sekarang ini. Yaitu dengan dua menara dan atap kubah.

4. Seolah Berkeliling Jawa Tengah saat Mengunjungi Puri Maerakaca, Taman Mini Jawa Tengah




Puri Maerakaca (read Maerokoco) berlokasi di area PRPP Jawa Tengah. Puri Maerakaca yang merupakan Pusat Rekreasi Taman Budaya Jawa Tengah ini, ibarat taman mininya provinsi Jawa Tengah karena di dalamnya terdapat 35 anjungan yang menjadi cerminan dari 35 kabupaten dan kotamadia yang ada di provinsi Jawa Tengah.
Tak hanya berisi 35 anjungan itu saja, di Puri Maerakaca ini juga terdapat miniatur peninggalan sejarah dan obyek wisata yang populer di Jawa Tengah seperti Candi Borobudur, Benteng Pendhem, Masjid Menara Kudus, Masjid Agung Demak dan lain-lain. Selain itu, Puri Maerakaca juga dilengkapi sarana rekreasi seperti becak air, perahu unik yang atapnya berbentuk daun, area permainan anak hingga outbond.

5. Klenteng Sam Po Kong


Klenteng Sam Po Kong berlokasi di daerah Simongan, Semarang. Selain merupakan tempat ibadah dan ziarah juga merupakan tempat wisata yang menarik untuk di kunjungi. Tempat ini dikenal juga dengan sebutan Gedong Batu. Ada yang mengatakan nama ini dipakai karena asal mula tempat ini adalah sebuah gua batu besar yang terletak pada sebuah bukit batu. Tetapi ada sebagian orang yang mengatakan bahwa sebenarnya asal kata yang benar adalah Kedong Batu, alias tumpukan batu-batu alam yang digunakan untuk membendung aliran sungai.

6. Megahnya Masjid Agung Jawa Tengah, bak Istana Taj Mahal di India



MAJT, begitu kita biasanya menyebut Masjid ini. Gedung ini mulai di bangun pada tahun 2001 dan baru selesai secara keseluruhan di tahun 2006. Gaya Romawi terlihat dari bangunan 25 pilar dipelataran masjid. Pilar pilar bergaya koloseum Athena di Romawi dihiasi kaligrafi.
Daya tarik lain dari masjid ini adalah Menara Al Husna atau Al Husna Tower yang tingginya 99 meter. Bagian dasar dari menara ini terdapat Studio Radio Dais (Dakwah Islam). Sedangkan di lantai 2 dan lantai 3 digunakan sebagai Museum Kebudayaan Islam, dan di lantai 18 terdapat Kafe Muslim yang dapat berputar 360 derajat. Lantai 19 untuk menara pandang, dilengkapi 5 teropong yang bisa melihat kota Semarang.
Pastikan kamu mengunjungi MAJT saat berkunjung ke Semarang.

7. Jangan Lewatkan Malam di Semarang dengan Berkunjung ke Jembatan Biru Banjir Kanal Semarang Barat




Jembatan Biru, begitulah aku dan teman-teman biasanya menyebut jembatan ini. Lampunya yang menawan di atas sungai memberikan kesan anggun. Lampu yang berjajar sepanjang sungai menambah keindahan tempat ini. Di sepanjang sungai ini dilengkapi tempat duduk, diamana para pengunjung biasanya nongkrong ditemani gemerlap lampu kota nan indah.
How romantic...

8. Jangan Lupa Berkuliner di Pasar Semawis, Kampung Chinanya Orang Semarang



Pasar Semawis merupakan pasar malam yang beroperasi setiap hari Jumat-Minggu. Pasar Semawis berlokasi di Komplek Pecinan Semarang. Kamu pecinta Chinese food bisa berburu kuliner di tempat ini.

9. Sekedar Nongkrong di Tugu Muda bersama Teman-Teman Juga Tak Kalah Menarik



10. Indahnya Lampu Kota Semarang Memanjakan Matamu dari Ketinggian Gombel





Memandang indahnya lampu kota Semarang dari ketinggian memang sungguh indah. Gombel berlokasi di Semarang atas, sekitar 30 menit dari pusat kota Semarang

11. Jangan Lupa Beli Oleh-Oleh Semarangan di Pusat Oleh-Oleh Jl. Pandanaran



Di sepanjang Jl. Pandanaran berdiri banyak sekali toko oleh-oleh khas Semarang. Mulai dari Bandeng Presto, Wingko Babat, Jenang Kudus, de el el. Pastikan kamu beli oleh oleh di sini, selain harga yang sangat terjangkau,di pastikan service juga memuaskan.

Sabtu, 22 Agustus 2015

Destinasi Wisata yang WAJIB Kamu Kunjungi di Berastagi


Berastagi merupakan salah satu destinasi wisata di Tanah Karo, Medan, Sumatera Utara. Kota ini dikenal dengan kesejukan dan hasil alamnya, bunga, buah dan sayur mayur yang segar. Tentu saja Berastagi ramai dikunjungi wisatawan mancanegara maupun domestik saat hari libur. Yuk, kita intip beberapa destinasi di kota ini...
1. Pagoda Taman Lumbini
Pagoda Taman Lumbini merupakan replika dari Pagoda Shwedagon yang ada di Burma, Myanmar. Nama "Lumbini" sendiri merupakan nama tempat di kaki Gunung Himalaya, dimana Pangeran Siddharta Gautama dilahirkan dan kelak akan menjadi Budha.
Pagoda dengan warna emas ini berdiri megah di desa Tongkoh, Berastagi. Dibutuhkan waktu sekitar 2,5 jam dari kota medan menuju tempat ini.
Selain dikenal dengan bangunannya yang megah, Pagoda yang sejatinya merupakan tempat beribadah umat Budha ini juga dikelilingi dengan taman asri yang berhiaskan bunga dan pepohonan yang tertata rapi, yang memberikan kesan natural dan segar. 
Tinggi Pagoda mencapai 46,80 meter, dan merupakan Pagoda tertinggi di Indonesia. Untuk mencapai Pagoda, pengunjung harus melewati jembatan gantung sepanjang 20 meter, yang disebut dengan sebutan "Titi Lumbini".




2. Bukit Gundaling
Destinasi wisata lainnya yang wajib kamu kunjungi di Berastagi adalah Bukit Gundaling alias Gundaling Hill. Bukit ini berada di ketinggian 1.575 mdpl. Bukit tersebut banyak di tumbuhi oleh pohon pinus, dan terlihat indah bila di lihat dari kota Berastagi, sudah pasti pemandangan indah serta udara yang segar langsung menjadi suguhan pertama bagi wisatawan.
Sedikit sejarah mengenai asal muasal nama "Gundaling". Menurut cerita masyarakat setempat, dahulu seorang tentara negara asing kehilangan sebuah senjata kesayangannya di sebuah bukit, yang pada akhirnya tentara asing tersebut menuliskan sebuah frase "Gun Darling" di puncak tersebut sebagai bentuk kesedihannya. Percaya atau tidak, namun begitulah sedikit cerita yang pada akhirnya menjadi nama untuk bukit tersebut, "Gundaling".
Dari Bukit Gundaling, wisatawan dapat menikmati indahnya alam yang terbentang hijau. Tak hanya itu, pengunjung juga disuguhi pemandangan Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak.
Belum lengkap rasanya berwisata ke Bukit Gundaling kalau belum berkeliling bukit menunggangi kuda ataupun naik sado, istilah kereta kuda bagi warga setempat.
Sudah menikmati pemandangan alam yang indah, berkeliling dengan kuda, tapi rasanya masih ada yang kurang kalau belum membeli cindera mata. Tenang saja, di Gundaling kamu bisa menemukan seabrek souvenir shops. Disana kamu bisa belanja T-Shirt Berastagi, gantungan kunci, aneka aksesoris, miniatur rumah adat Karo, de el el. Lengkap deh pokoknya. 

3.Bukit Kubu
Bukit yang menyerupai lapangan golf seluas lebih kurang 5 hektare ini terbentang luas tepat di pinggir jalan utama Medan-Berastagi. Tempat ini merupakan salah satu tujuan favorit para wisatawan lokal maupun luar. Selain pemandangan yang hijau dan memanjakan mata, tempat ini menjadi prioritas wisata keluarga karena biaya yang sangat murah dan terjangkau. 
Disaat hari libur, bukit kubu biasanya ramai dengan warna-warni layangan anak-anak yang sedang berwisata dengan keluarganya, ada juga kuda-kuda untuk ditunggangi demi berkeliling Bukit Kubu. 
Kamu juga berwisata historis di seputaran Bukit Kubu, karena di belakang bukit ini kamu bisa berkunjung ke rumah pengasingan Bung Karno. Berastagi menjadi tempat pengasingan Bung Karno, setelah beliau ditangkap di gedung Gunung Agung bersama dengan beberapa pimpinan republik lainnya pada tanggal 22 Desember 1948 oleh pihak militer Belanda pada agresinya yang kedua. Rumah Bung Karno yang terletak di Berastagi  tepatnya di belakang Bukit Kubu. 




















4. Pasar Buah Berastagi
Seperti yang sudah saya ceritakan diatas, Berastagi dikenal dengan dengan kota bunga, buah dan sayur. Terdapat sebuah pasar di Berastagi yang dikenal dengan sebutan Pasar Buah. Di pasar ini kamu dapat belanja hasil bumi Tanah Karo, seperti jeruk, stroberi, marqisa, de el el. Tidak hanyabuah, di pasar ini juga banyak di jual sayur mayur serta bunga hias yang memanjakan mata. Bagi pecinta bunga tentunya Pasar Buah menjadi destinasi yang tak boelh di lewatkan. 
Di lokasi pasar buah, kamu juga bisa membeli souvenir khas Karo, juga bisa jajan jagung rebus/bakar ditemani segarnya segelases tebu tentunya. 
Pasar Buah Berastagi berlokasi di dekat Tugu Pahlawan, tak jauh dari pusat kota. 




5. Pemandian Air Panas Raja Berneh
Setelah seharian berkelana di kota Berastagi, tentunya raga ini juga ingin dimanjakan, berendam air panas misalnya. Tak hanya pemandangan yang indah, alam Berastagi juga menyuguhkan destinasi pemandian air panas. Pemandian air panas ini berlokasi di desa Semangat Gunung, Raja Berneh, tepatnya di kaki gunung Sibayak, sekitar 45 menit dari kota Berastagi. 



6. Wisata Kuliner Pasar Kaget Berastagi
Tak lengkap rasanya berwisata kalau belum berburu kuliner khas tempat wisata setempat. Berastagi juga tak kalah rame dengan wisata kulinernya. Dikenal dengan sebutan Pasar Kaget, pasar ini beroperasi dari sekitar jam 5 sore sampai larut malam. Pasar ini berlokasi sepanjang jalan kota Berastagi, dari arah pusat pasar kota sampai ke Tugu Pahlawan. 
Kamu bisa menikmati beragam jenis kuliner, mulai dari masakan lokal seperti ikan/ayam bakar, roti bakar, nasi goreng, roti bakar, sampai chinese food. Oya, jangan lupa minum bandrek susu kalau nguliner di Berastagi, kebayang kan nikmatnya bandrek susu yang hangat di tengah dinginnya kota Berastagi..











 Pasar Kaget Berastagi ^_^

 Tugu Pahlawan Berastagi 



Ini beberapa destinasi yang bisa kamu kunjungi di Berastagi. Silahkan mampir di kota kami, Berastagi, Karo, Bumi Turang ^_^

Hanna, 
Agustus 2015

Kamis, 13 Agustus 2015

Sepotong Mozaik di Jakarta

Siapa sih yang ngga tau Jakarta?? Ibu kota negara kita tercinta Indonesia. Kota metropolitan, pusat perekonomian, pemerintahan, sosial dan politik. Iya, kota yang katanya super padat dan macet itu, tinggi tindak kriminal, dan juga jadi langganan banjir setiap tahunnya. Kira-kira hal seperti itulah yang terlintas di pikiran ku setiap kali denger nama kota ini.
Dengan kesan yang seperti itu, berharapkah aku mencari pekerjaan di kota metropolitan seperti Jakarta? Tentu saja tidak. Aku lebih senang tinggal di kota yang tidak terlalu besar, lalu lintasnya lancar, masyarakat yang ramah, dan biaya hidup yang murah tentunya..hehe. Ya seperti Semarang, si kota ATLAS misalnya. Tapi takdir berkata lain...Oke, mungkin aku harus meninggalkan Semarang dan mencari potongan mozaik hidupkku yang lainnya di kota besar ini, kota Jakarta.
Jadi ceritanya waktu itu akhir bulan Juni, aku masih stay di Semarang. Karna suasana hati lagi kurang baik (galau bahasa anak mudanya, haha), aku main ke tempat mami rohaniku. Aku disana beberapa hari dan aku chattingan sama adeknya, udah... ngga usah ditanya adeknya cowo atau cewe, udah pasti cowo, ganteng lagi.. hihi
Namanya Fernando Ginting, temen sekolahku dari SMP sampe SMA. Nah, jadi waktu kita asik chattingan, dia bilang, "main ke Jakarta lah Mey, aku disini sama Supri."
Aku kaget, pasalnya beberapa hari sebelumnya aku chattingan sama Supri, katanya dia di pengungsian. Kan "merandal" gitu. Oiya, lupa, jadi Supri ini temen SMA ku yang cukup menyebalkan.. hehe, peace bro! Tapi beberapa bulan sebelum lulus SMA kita berdamai. Ya pokoknya kita jadi temen baiklah setelah itu, tiap kali aku pulang kampung pas liburan mesti di samperin, di ajak jalan-jalan dan di traktir. hihi :D
Oke, kita lanjut cerita yang chattingan dulu yakk.. So, karna aku cukup kesal karna di "bohongin" sama Supri, aku minta pin BBM nya ke Fernando, abis itu aku omelin lah si Supri.. hehe, bawel juga yakk..
Berawal dari omelan, chattingan singkat, ngobrol di telfon, akhirnya aku iseng nanyain lowonga kerja di tempat Supri kerja. A day after that, aku di suruh kirim CV sama Surat Lamaran Kerja.. Di hari yang sama aku langsung ngirim berkasku. Fortunately, aku langsung di suruh ke Jakarta untuk interview. I was so amazed. Niatnya sih langsung cap cuss ke Jakarta, tapi masi ada urusan di kampus, jadi kudu di pending sampe semua urusan kelar. 13 Juli 2015, aku hengkang dari kota ATLAS, naik Kereta Api dari Stasiun Poncol Semarang.
Langit sudah gelap saat aku tiba di Stasiun Senen. Di jemput sama sepupu dan langsung cus ke kediamannya di Cililitan. Tanggal 15 aku di panggil untuk interview, dan faktanya aku di test dulu sebelum interview. Perlu aku perjelas kalo testnya 80 % menghitung, bayangin aja aku yang kuliah ambil Jurusan Sastra, hampir 4 tahun ga pernah ketemu soal hitungan, hari itu harus neyelesein sekitar 40 soal Math. Untung aja dulu guru Math ku keren pas ngajar, jadi masi ada beberapa yg kecantol di memori. hehe
Well done, soal interview dan test sudah lewat, dan aku masih berstatus pengangguran. Seminggu setelah interview, waktu itu aku lagi di rumah saudaraku di Depok, aku dapat kabar dari temenku Supri kalo hari Senin, 27 Juli aku mulai kerja, I was so excited..
So, 27 Juli aku mulai kerja, kudu bangun pagi-pagi dan buru-buru berangkat dari Cililitan. Naik busway yang transit 3 kali dan masih naik angkot lagi ke kantor. Aktivitas yang cukup melelahkan. Belajar menikmati rutinitas baru, dan selama 3 hari aku ke kantor naik Bus Way, sebelum aku tinggal di mess kantor.
Life is about learning. Jadi apa yang aku pelajari selama 3 hari nge Bus Way? Paradigmaku mulai berubah, Jakarta tidak sekejam yang ku bayangkan. Transportasi di Jakarta kini sudah cukup nyaman. Di banding pertama kali aku menginjakkan kaki di Jakarta 4 tahu lalu, aku kehilangan ponsel ku saat naik bis. That's why I hated to live in Jakarta.  Katanya sekejam-kejam ibu tiri, lebih kejam ibu kota. Tapi ya ga sekejam itu juga sih. :)
Aku juga mulai menikmati pekerjaanku, seorang teller di money changer. Bertemu dengan banyak orang dari beragam negara, making deal, kadang diomelin sama customer, de el el. But I enjoy doing my job :)
So, however, I am thankful for where God sent me.. :)

Hanna, Jakarta 13 Agustus 2015
after dinner with Fernando & Supri 






..
 Jajan Kerak Telor, katanye makanan khas org Jakarte

                                                                                                Kaya wong ilang @Halte 

Rabu, 12 Agustus 2015

Tiada Kata Lain Selain "Terima Kasih "

Jam di ponselku sudah menunjukkan pukul 1:29a.m dan aku masih juga terjaga.. ku coba merem, tarik selimut, peluk boneka, balik kanan, hadap kiri, tetep aja kantuk enggan menghampiri. Temen2 ku satu mess uda pada tidur, ada yg udah ngigo malah, aku cuma senyum aja denger si Citra ngigo..hihi
Ku ambil ponselku, buka2 akun di ig, ga ada yg menarik.. ku coba merem lagi, bukannya ngantuk malah pikiran melanglang buana entah kemana..
Entah kenapa aku mulai flashback kisah hidupku, dari aku mulai ngerantau 4 tahun lalu sampe aku masih bertahan di perantauan di hari ini..
Teringat bagaimana Tuhan mengirimku ke Semarang, hari itu kalo ga salah 27 Juli 2011, untuk pertama kalinya aku ninggalin Sumatra.. Aku yg saat itu masih berumur 18 tahun, dengan sejuta mimpi dan harapan akan kehidupan yg lebih baik, nekat merantau ke Jawa utk menuntut ilmu. Berbekal restu orang tuaku, ku mantapkan niat dan merantau ke sebrang laut sana...
Semarang, Ibu kota provinsi Jawa Tengah, ku temukan sepotong mozaik hidupku di kota ini. Kuliah di salah satu universitas swasta, dgn biaya yg cukup murah( Puji Tuhan aku dapat beasiswa parsial di kampus), cukup membantu mengingat perekonomian keluargaku yg pas-pasan.
Bukan hal yang mudah untuk beradaptasi di tempat yg baru, bahasa dan budaya yg baru, makanan yg masih terasa asing di lidah, serta teman-teman yg berasal dari berbagai macam karakter dan latar belakang. Tapi semua itu ngga membuatku nyerah, malah lebih semangat dan hidup terasa penuh warna. Punya keluarga yang luar biasa di komunitas di kampus, punya dosen2 yang care dan baik, bahkan aku ngerasa aku punya ortu di Semarang ( Bu Is, guru di Paud tempatku praktek waktu kuliah).
Tak ada kata lain selain "Terimakasih" utk mengungkapkan rasa syukurku kepada Tuhan Yesus, buat semua Anugrahnya di hidupku..
Entah kemana saja Ia telah mengirimku selama masih kuliah, hampir semua kota di Jateng, Bali bahkan Kalimantan Tengah.
Oiya, di Semarang aku kuliah jurusan Sastra Inggris, konsentrasi ilmu Linguistik. I really thank to God that he gave me strength to finish my collage. 28 Mei 2015, aku menjadi salah satu wisudawan terbaik dengan gelar S.S dan lulus 3,5 tahun. Tak ada yg bisa ku megahkan, it's all about grace.
Ku persembahkan prestasi ini untuk orang tuaku yang terkasih, that's all I can give dad, mom..
Awal tahun lalu, ku tuliskan 1 dari sekian resolusi di tahun ini "Kerja Juli".
Awal Juli aku masukin lamaran di DT MC di Jakarta, di rekomendasikan oleh seorang sahabat. 15 Juli aku tes dan interview, Managernya bilang paling aku mulai kerja bulan Agustus. "It's okay", batinku. Seminggu setelah interview aku di kabari kalo aku mulai kerja 27 Juli 2015..
I was so amazed.. 2 hari sebelum kerja Tuhan ingatkan aku mengenai harapan yg aku tuliskan saat awal tahun. Dan aku benar-benar terkagum dan terpesona dgn cara Tuhan bekerja dalam hidupku.. Aku bahkan sudah lupa kalo aku nulis aku pengen mulai kerja bln Juli, tapi Tuhan sebegitu Setianya.
Tak jarang air mata syukur jatuh di pipiku kerap kali ku ingat bagaimana Tuhan memeliharaku dan mengajarku..
Dan bila ku ingat lagi bagaiman Tuhan memanggilku dan mengangkatku dari kehidupanku yg teramat kelam, membawaku sampai sejauh ini dan mencukupkan segala kebutuhanku, hanya rasa syukur, kagum dan terpesona yg meluap dari hatiku..
Ada banyak hal yang aku lalui selama 4 tahun di perantauan, bahagia, senang, duka bahkan kecewa dgn org yg aku rasa adalah orang yg baik menurutku, tapi semua itu adalah proses utk membentuk menjadi lebih dewasa lagi..
Aku, Hanna Meyti Sitepu, benar-benar bersyukur punya Tuhan Yesus dan semua karya-Nya di hidupku..
Dan yg selalu menjadi keyakinanku bahwa Tuhan selalu memelihara dan mengangkatku tetap naik, menjadi kepala dan bukan ekor :)


Jakarta,
12-08-2015












@Kampus w/ friends and lecture


@Kalimantan Tengah w/ tim, Agustus 2012

                                                  Bedugul, Bali. Maret, 2012 

My Graduation, Semarang 28, Mei 2015                                                                                
@Office, Dolar Time MC 

                                            Jakarta, Agustus 2015


Kamis, 22 Januari 2015

Catatan untuk Seorang Sahabat


Masih segar di memoriku perjalanan penuh kesan sekitar 8 bulan lalu. Hari itu Sabtu, 10 Mey 2014, Peksimida membawaku kesebuah cerita. Aku duduk di sebuah ruangan bercat putih, sebuah meja di pojok kanan ruangan dan banyak kursi tertata di depannya. Aku duduk di kursi paling depan, di sebelah kiriku duduk teman baikku yang telah ku kenal sejak pertengahan 2011 silam. Di sebelah kananku, duduk seorang penulis entah dari kampus mana, ku lihat almamaternya, mirip almamaterku, tapi dia bukan dari kampusku. Ku abaikan dia. Ku buka laptopku dan mulai mengetik huruf demi huruf, merangkai kata menjadi klausa, menyempurnakannya menjadi kalimat. Kalimat menjadi paragraf dan menghidangkannya dalam bentuk cerpen.Tiba-tiba, orang asing di kananku membuka pembicaraan, memulai small talk denganku. 
"Mba, ngerasa dingin ngga?", tanyanya sambil memeluk dirinya sendiri.
"Engga, biasa aja." Jawabku singkat.

Udara dingin dari AC di ruangan itu ternyata cukup membuat penulis di sebelahku kedinginan. Small talk singkat itu akhirnya menjembatani pertanyaan yang mengarah ke perkenalan diri. Penulis di sebelahku ternyata mahasiswa angkatan 2013 dari salah universitas swasta di Jateng. 
Peksimida berakhir, tapi pertemanan dengan penulis itu tetap berlanjut. Kita saling membaca karya tulis masing-masing di blog. Waktu berlalu dan kita menjadi sahabat yang selalu membagi cerita bersama. Kita masih bertemu beberapa kali sepulangnya dari Peksimida. Ku temukan indahnya persahabatan beda agama dalam persahabatan kami. Dia begitu menghargai kepercayaanku, dan aku juga belajar memahaminya dengan cerita keagamaannya. 
Di masa sulit dalam hubungan asmaraku, dia tak pernah bosan menyemangatiku, saat aku menangis karena cinta, dia membawaku ke pantai dan menikmati indahnya senja di pasir kencana, waktu aku jenuh dengan skripsiku, dan ngga tau cari buku kemana lagi, dia mencarikan aku buku, waktu dia ikut lomba puisi, ku temani dia selama 2 hari sampai puncak acara, saat aku mulai meninggalkan tulisan dan karya sastra, dia membelikanku pena. 
Suatu hari, saat aku menangis karena pedihnya hatiku, dia bilang, "sudahlah Han, berhenti mencucurkan air mata, tenangkan dirimu dan berdiamlah, karena diam adalah cara tersantun untuk marah."
Aku mendapatkan perhatian yang tulus seorang sahabat darinya. Sejenak, kucoba lupakan cintaku, mencoba marah dengan cara yang santun. Hingga suatu hari cinta kembali datang menghampiriku. Ingin ku utarakan itu pada sahabatku, tapi aku tak punya keberanian. Entah masih pantaskah aku ini disebut sahabat, tapi aku terlalu takut untuk menceritakannya. Bahkan untuk minta maaf pun kini aku tak punya keberanian. 

Untuk sahabatku, Sang Ahli Sastratikalogistik, terimakasih untuk kebersamaan, terimakasih untuk senyuman, terimakasih untuk cerita-cerita indah. 
I begged you a billion sorry. 

Semarang, 22 Jan 2014

Hanna...






Kamis, 04 Desember 2014

Hilang

I have no idea about what exactly is happened to me. Entah apa yang kini melandaku. Terkadang kutemukan diriku terdiam, hanya terdiam untuk waktu yang cukup lama. Tak jarang aku hanya memandang jauh namun tak tau apa yang sedang aku lihat. Sesekali ku temukan diriku meneteskan air mata saat aku tiba-tiba terjaga dari tidurku. Kenapa aku ini??
Ada yang hilang dari hatiku. Tak pernah sebelumnya aku merasakan hal seperti ini menyiksa ruang hatiku. Aku kesepian. Tak peduli dimana aku berada, aku selalu merasa sendirian. Ku coba temukan yang hilang itu, tapi rasanya itu sudah tak mungkin. Mungkin dia sudah benar-benar hilang, lenyap ditelan bumi. 
Aku mencoba menata hatiku, menata kembali hati yang sekarang entah berbentuk apa. Tapi tetap saja aku merasa tak berdaya. Aku mulai jenuh, hari-hariku ku lalui dengan tak ada hal berarti yang kulakukan. Aku yang dulu paling benci sendirian mengurung diri di kamar, hari hari ini malah lebih senang seharian di kamar dengan ditemani laptop. Aku mencoba menepis rasa sepiku dengan menonton. Tapi tetap saja aku hanya sendirian.
I just feel that sometimes I am out of my mind,,, 
Aku kini kehilangan diriku sendiri. 

Hanna Sitepu,
4 Desember 2014